Riksa Uji Mobil Crane

Riksa uji mobil crane adalah proses pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kelaikan operasional crane yang terpasang pada kendaraan. Ini mencakup pemeriksaan visual terhadap komponen seperti boom, kabel, dan sistem hidrolik, serta uji operasional untuk mengecek pergerakan dan kestabilan crane saat mengangkat beban.

Riksa uji mobil crane (mobile crane) adalah proses pemeriksaan dan pengujian keselamatan serta kinerja operasional yang meliputi pemeriksaan fisik terhadap komponen utama seperti boom, sistem hidrolik, kabel baja, kait (hook), sistem rem, dan roda. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi potensi kerusakan atau keausan yang dapat memengaruhi kinerja crane.

Selain itu, riksa uji juga dilakukan terhadap sistem kontrol, kapasitas angkat, stabilitas, dan kemampuan mobil crane (mobile crane) untuk beroperasi dalam kondisi yang aman. Riksa uji ini dilakukan secara berkala untuk mencegah kegagalan operasional yang dapat menyebabkan kecelakaan, serta memastikan mobil crane (mobile crane) dapat dioperasikan dengan aman dan efisien.

Riksa uji mobil crane merupakan bagian dari riksa uji pesawat angkat dan angkut yang menjadi proses penting dalam memastikan bahwa alat berat ini berfungsi dengan aman dan efisien di lokasi konstruksi. Mobil crane digunakan untuk mengangkat, memindahkan, dan menempatkan beban berat di lokasi konstruksi dan industri. Karena beban kerja yang berat dan lingkungan kerja yang seringkali menuntut, inspeksi dan pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga kinerja dan keselamatan.

Artikel ini akan membahas aspek-aspek penting dari inspeksi mobil crane, termasuk definisi, prinsip kerja, komponen utama, serta prosedur dan jenis inspeksi yang mendetail, serta peran PJK3 dalam menjaga standar keselamatan.

A. Pengenalan Mobil Crane

A.1. Definisi dan Prinsip Kerja

Mobil crane (mobile crane) adalah alat berat yang dirancang untuk mengangkat, memindahkan, dan menempatkan beban berat dengan bantuan lengan crane yang dapat diatur secara fleksibel. Mesin ini dilengkapi dengan boom atau lengan crane, winch, dan sistem hidrolik untuk menggerakkan beban dengan presisi. Prinsip kerja mobil crane bergantung pada sistem hidrolik yang menggunakan tekanan fluida untuk menggerakkan berbagai bagian crane, serta pada mekanisme mekanik untuk memanipulasi boom dan mengangkat beban. Sistem ini memungkinkan mobil crane untuk melakukan manuver dan pemindahan beban dengan akurat.

A.2. Sejarah dan Perkembangan

Mobil crane (mobile crane) telah mengalami perkembangan signifikan sejak pertama kali diperkenalkan. Dari crane manual yang sederhana hingga model-model modern yang dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti kontrol elektronik dan sistem pemantauan berbasis sensor, perkembangan ini telah meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. Inovasi dalam desain struktur dan sistem hidrolik memungkinkan mobil crane untuk mengangkat beban yang lebih berat dan beroperasi dalam kondisi yang lebih menantang.

B. Komponen Utama Mobil Crane

Mobil crane (mobile crane) merupakan alat berat yang kompleks dengan berbagai komponen yang bekerja secara sinergis untuk melakukan fungsi utamanya, yaitu mengangkat dan memindahkan beban berat. Memahami komponen utama dari mobil crane dan fungsinya sangat penting dalam melakukan inspeksi dan pemeliharaan yang efektif. Berikut adalah penjelasan mendetail mengenai komponen utama mobil crane:

B.1. Boom

Definisi dan Fungsi:
Boom adalah struktur panjang yang memungkinkan mobil crane mengangkat beban dari jarak yang jauh. Boom dapat berupa bagian tunggal atau memiliki beberapa bagian yang dapat diperpanjang atau dipendekkan sesuai kebutuhan. Biasanya, boom terbuat dari baja berkekuatan tinggi yang dirancang untuk menahan beban berat.

Sistem Operasi:
Boom biasanya dilengkapi dengan sistem hidrolik yang memungkinkan penyesuaian sudut dan panjang. Mekanisme ini bekerja dengan menggunakan pompa hidrolik dan silinder untuk menggerakkan boom dengan presisi. Selain itu, beberapa boom modern juga dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik untuk mempermudah pengoperasian dan pemantauan.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan rutin boom melibatkan pengecekan visual untuk mendeteksi retak, deformasi, atau keausan. Juga penting untuk memeriksa sistem hidrolik yang terhubung ke boom untuk memastikan tidak ada kebocoran dan semua fungsi hidrolik bekerja dengan baik.

B.2. Lengan (Arm)

Definisi dan Fungsi:
Lengan, atau arm, adalah bagian yang menghubungkan boom dengan kerek atau hook. Lengan memungkinkan boom untuk mengangkat dan memindahkan beban ke posisi yang tepat. Biasanya terbuat dari baja atau material komposit yang dirancang untuk memberikan kekuatan dan fleksibilitas.

Sistem Operasi:
Lengan dioperasikan dengan bantuan sistem hidrolik yang mengontrol gerakan naik turun dan penyesuaian sudut. Sistem ini memastikan bahwa beban dapat dipindahkan dengan akurat ke posisi yang diinginkan. Beberapa lengan dilengkapi dengan aktuator tambahan untuk meningkatkan fleksibilitas.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan lengan termasuk pemeriksaan visual untuk mendeteksi keausan atau kerusakan. Pastikan bahwa semua sambungan dan pin bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran pada sistem hidrolik yang menggerakkan lengan.

B.3. Kerek (Winch)

Definisi dan Fungsi:
Kerek, atau winch, adalah mekanisme yang mengatur pengangkatan dan penurunan beban. Kerek dilengkapi dengan kabel atau rantai yang berputar untuk mengangkat beban dari permukaan tanah atau posisi lainnya. Ini adalah komponen vital yang langsung berinteraksi dengan beban yang diangkat.

Sistem Operasi:
Kerek bekerja dengan motor hidrolik atau elektrik yang menggerakkan drum tempat kabel atau rantai melilit. Kontrol kecepatan dan arah kerek sangat penting untuk operasi yang aman dan efisien. Beberapa kerek dilengkapi dengan sistem pengereman otomatis untuk mencegah beban jatuh saat terjadi kegagalan.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan kerek melibatkan pemeriksaan kabel atau rantai untuk keausan, kerusakan, atau kekuatan tarik yang berkurang. Juga penting untuk memeriksa sistem rem dan kontrol untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik dan aman.

B.4. Sistem Hidrolik

Definisi dan Fungsi:
Sistem hidrolik pada mobil crane adalah komponen inti yang mengontrol berbagai fungsi mesin, termasuk pergerakan boom, lengan, dan kerek. Sistem ini menggunakan cairan hidrolik yang dipompa ke berbagai silinder dan katup untuk menghasilkan daya yang diperlukan.

Sistem Operasi:
Sistem hidrolik terdiri dari pompa hidrolik, silinder, katup, dan reservoir. Pompa hidrolik memompa cairan ke dalam silinder melalui katup yang mengontrol aliran dan tekanan cairan. Sistem ini memungkinkan pergerakan yang halus dan presisi dalam mengangkat dan memindahkan beban.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan sistem hidrolik melibatkan pengecekan level dan kondisi cairan hidrolik, memeriksa selang untuk kebocoran, dan memastikan semua katup dan silinder berfungsi dengan baik. Pembersihan dan penggantian filter hidrolik secara berkala juga penting untuk mencegah kerusakan pada sistem.

B.5. Rangka dan Sasis

Definisi dan Fungsi:
Rangka adalah struktur utama yang mendukung semua komponen crane, termasuk boom, lengan, dan kerek. Sasis adalah bagian dari kendaraan yang menyediakan mobilitas crane dan menstabilkan crane selama operasi. Sasis dilengkapi dengan roda atau trek dan suspensi yang memungkinkan crane bergerak di berbagai medan.

Sistem Operasi:
Rangka dirancang untuk memberikan kekuatan dan stabilitas yang diperlukan untuk menahan beban berat. Sasis dilengkapi dengan sistem penggerak yang memungkinkan crane berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Sistem suspensi pada sasis membantu menstabilkan crane dan mengurangi getaran selama operasi.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan rangka dan sasis melibatkan pengecekan visual untuk mendeteksi kerusakan struktural atau keausan. Pastikan bahwa semua komponen sasis, termasuk roda dan suspensi, berfungsi dengan baik dan tidak ada kerusakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan mobilitas crane.

B.6. Kabin Operator

Definisi dan Fungsi:
Kabin operator adalah area tempat operator mengendalikan mobil crane. Kabin ini dilengkapi dengan berbagai kontrol, layar, dan sistem komunikasi yang memungkinkan operator untuk mengendalikan crane dengan presisi.

Sistem Operasi:
Kabin operator dilengkapi dengan panel kontrol yang mengatur semua fungsi crane, termasuk pergerakan boom, lengan, dan kerek. Sistem komunikasi di kabin memungkinkan operator untuk berkomunikasi dengan tim di lapangan dan memantau kondisi crane melalui layar dan indikator.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan kabin operator melibatkan pengecekan semua kontrol dan sistem komunikasi untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik. Pastikan bahwa layar dan indikator memberikan informasi yang akurat dan semua sistem elektronik di kabin beroperasi dengan baik.

B.7. Sistem Keselamatan

Definisi dan Fungsi:
Sistem keselamatan pada mobil crane mencakup berbagai fitur yang dirancang untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan. Sistem ini termasuk alarm, sensor, dan katup pelepas tekanan yang memastikan operasi crane dalam batas aman.

Sistem Operasi:
Sistem keselamatan dirancang untuk mendeteksi dan mencegah potensi risiko, seperti kelebihan beban atau kegagalan sistem. Alarm peringatan memberikan sinyal kepada operator tentang kondisi yang tidak normal, sementara sensor dan katup pelepas tekanan membantu menjaga keselamatan selama operasi.

Pemeriksaan dan Pemeliharaan:
Pemeriksaan sistem keselamatan melibatkan pengecekan semua alarm, sensor, dan katup untuk memastikan mereka berfungsi dengan baik. Pastikan bahwa semua fitur keselamatan aktif dan memberikan peringatan yang tepat saat diperlukan.

Memahami dan memeriksa komponen utama mobil crane secara rutin adalah langkah krusial untuk menjaga kinerja dan keamanan alat berat ini. Dengan pemeriksaan yang teliti dan pemeliharaan yang tepat, mobil crane dapat beroperasi secara optimal dan memberikan performa yang andal dalam setiap proyek konstruksi.C. Inspeksi Mobil Crane

C.1. Pengertian dan Tujuan Inspeksi

Inspeksi mobil crane adalah proses sistematis untuk mengevaluasi kondisi fisik dan operasional crane. Tujuan utama dari inspeksi ini adalah:

  • Menjamin Keamanan: Memastikan bahwa mobil crane beroperasi dengan aman untuk menghindari risiko kecelakaan.
  • Meningkatkan Kinerja: Memastikan bahwa crane berfungsi secara optimal dan efisien.
  • Memperpanjang Umur Mesin: Dengan mengidentifikasi masalah lebih awal, umur crane dapat diperpanjang.
  • Mengurangi Downtime: Mengurangi kemungkinan kerusakan mendadak yang dapat menyebabkan downtime operasional.
  • Kepatuhan Terhadap Regulasi: Memastikan bahwa crane mematuhi standar keselamatan yang berlaku.

C.2. Jenis-Jenis Inspeksi

Inspeksi mobil crane dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan frekuensi dan tujuan pemeriksaan:

C.2.1. Inspeksi Harian

Deskripsi: Inspeksi harian dilakukan setiap hari sebelum crane digunakan. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Pemeriksaan Visual: Memeriksa kondisi fisik boom, winch, dan sistem hidrolik.
  • Pemeriksaan Cairan: Memeriksa level cairan hidrolik dan oli mesin.
  • Pemeriksaan Roda dan Ban: Memastikan kondisi roda dan ban dalam keadaan baik.

Pentingnya: Inspeksi harian membantu mendeteksi masalah kecil sebelum menjadi kerusakan yang lebih besar, serta memastikan crane siap digunakan setiap hari.

C.2.2. Inspeksi Berkala

Deskripsi: Inspeksi berkala dilakukan pada interval waktu tertentu, seperti setiap minggu atau bulan. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Pemeriksaan Sistem Hidrolik: Memeriksa kondisi pompa, selang, dan silinder hidrolik.
  • Pemeriksaan Komponen Utama: Memeriksa kondisi boom, winch, dan lengan crane.
  • Pemeriksaan Sistem Keselamatan: Memastikan bahwa sistem keselamatan berfungsi dengan baik.

Pentingnya: Inspeksi berkala membantu mengidentifikasi masalah sebelum menyebabkan kerusakan besar, serta memastikan bahwa crane berfungsi dengan baik.

C.2.3. Inspeksi Menyeluruh (Overhaul)

Deskripsi: Inspeksi menyeluruh dilakukan setelah periode penggunaan yang lama atau jika terjadi kerusakan besar. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Pemeriksaan Terhadap Semua Komponen: Membongkar dan memeriksa kondisi semua komponen utama.
  • Pengujian Fungsional: Menguji dan mengkalibrasi sistem hidrolik dan kontrol.
  • Penggantian Komponen: Mengganti komponen yang aus atau rusak.

Pentingnya: Inspeksi menyeluruh penting untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak, memastikan crane berfungsi dengan baik dan memenuhi standar keselamatan.

C.2.4. Inspeksi Kualitas dan Kepatuhan

Deskripsi: Inspeksi ini memastikan bahwa crane mematuhi standar keselamatan dan regulasi industri. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Pemeriksaan Sertifikasi: Memastikan bahwa crane memiliki sertifikasi yang diperlukan.
  • Pemeriksaan Dokumentasi: Memeriksa dokumentasi teknis dan laporan inspeksi sebelumnya.
  • Evaluasi Keselamatan: Memastikan bahwa sistem keselamatan berfungsi dengan baik.

Pentingnya: Inspeksi kualitas dan kepatuhan memastikan crane tidak hanya berfungsi dengan baik tetapi juga memenuhi semua regulasi dan standar keselamatan yang berlaku.

C.3. Prosedur Inspeksi

Prosedur inspeksi mobil crane melibatkan beberapa langkah untuk memastikan semua komponen berfungsi dengan baik:

C.3.1. Pemeriksaan Visual

Memeriksa kondisi fisik crane, termasuk boom, winch, dan komponen struktural. Deteksi awal terhadap kerusakan fisik atau keausan sangat penting.

C.3.2. Pemeriksaan Sistem Hidrolik

Memeriksa level dan kondisi cairan hidrolik, serta memastikan tidak ada kebocoran pada pompa dan selang hidrolik. Pengujian sistem hidrolik memastikan bahwa semua bagian berfungsi dengan baik.

C.3.3. Pemeriksaan Sistem Keselamatan

Memastikan bahwa sistem keselamatan seperti alarm, katup pelepas tekanan, dan sistem pemadam kebakaran berfungsi dengan baik. Sistem pengaman operator juga harus diperiksa untuk menghindari kecelakaan.

C.3.4. Pengujian Fungsional

Mengoperasikan crane untuk memeriksa kinerja sistem, termasuk boom, winch, dan kontrol. Pengujian ini meliputi pengujian beban dan verifikasi bahwa semua fungsi bekerja dengan baik.

C.3.5. Dokumentasi dan Pelaporan

Menyusun laporan lengkap mengenai hasil inspeksi, termasuk temuan, rekomendasi perbaikan, dan sertifikat PJK3. Dokumentasi ini penting untuk kepatuhan dan pengambilan keputusan terkait pemeliharaan.

D. Pemeliharaan dan Riksa Uji

D.1. Pentingnya Pemeliharaan

Pemeliharaan rutin adalah aspek krusial dalam menjaga performa dan keamanan mobil crane. Tanpa pemeliharaan yang tepat, crane dapat mengalami keausan yang signifikan, kerusakan mekanis, dan potensi risiko keselamatan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemeliharaan rutin sangat penting:

  • Keamanan Operasional: Pemeliharaan yang baik memastikan bahwa semua sistem crane berfungsi dengan benar, termasuk sistem hidrolik, elektronik, dan mekanis. Ini mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan oleh kegagalan sistem, seperti kegagalan rem atau masalah pada sistem pengangkat.
  • Efisiensi dan Kinerja: Crane yang dirawat dengan baik akan beroperasi lebih efisien. Pemeliharaan yang teratur membantu memastikan bahwa semua komponen berfungsi dengan optimal, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan produktivitas. Mesin yang terawat dengan baik juga memberikan performa yang lebih baik dalam mengangkat dan memindahkan beban.
  • Panjang Umur Mesin: Pemeliharaan rutin membantu memperpanjang umur crane dengan mencegah keausan berlebih dan kerusakan besar. Perawatan yang baik menghindari kebutuhan untuk penggantian suku cadang yang mahal dan memperpanjang masa pakai crane.
  • Pengurangan Downtime: Dengan melakukan pemeliharaan secara berkala, masalah dapat dideteksi dan diperbaiki sebelum berkembang menjadi kerusakan besar. Ini mengurangi waktu tidak produktif yang diakibatkan oleh kerusakan mendadak dan memastikan bahwa crane tetap beroperasi sesuai jadwal.
  • Kepatuhan Terhadap Regulasi: Pemeliharaan rutin juga penting untuk memastikan bahwa crane memenuhi semua peraturan dan standar keselamatan yang berlaku. Ini menghindari potensi denda dan sanksi serta memastikan bahwa crane beroperasi sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Pemeliharaan yang dilakukan dengan tepat mencakup pemeriksaan rutin, perawatan preventif, dan perbaikan sesuai kebutuhan. Hal ini meliputi pemeriksaan sistem hidrolik, pelumasan, sistem kontrol, serta kondisi komponen utama seperti boom dan lengan. Dengan melaksanakan pemeliharaan secara berkala, perusahaan dapat menjaga crane dalam kondisi optimal, meminimalkan risiko kecelakaan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

D.2. Riksa Uji Mobil Crane

Riksa Uji Mobil Crane yang merupakan bagian dari Riksa uji Pesawat Angkat dan Angkut adalah pemeriksaan teknis yang dilakukan oleh pihak berwenang atau teknisi terlatih untuk memastikan bahwa crane berfungsi dengan baik, aman digunakan, dan mematuhi semua standar keselamatan dan regulasi yang berlaku. Berikut adalah rincian mengenai riksa uji mobil crane:

Definisi dan Tujuan

Riksa uji mobil crane adalah proses evaluasi menyeluruh terhadap kondisi fisik, mekanik, dan operasional crane. Tujuannya adalah:

  • Menjamin Keamanan: Memastikan bahwa crane beroperasi dalam kondisi aman, mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan.
  • Memastikan Kepatuhan: Verifikasi bahwa crane memenuhi semua persyaratan teknis dan regulasi yang berlaku.
  • Menjaga Efisiensi: Memastikan bahwa semua sistem dan komponen crane berfungsi dengan baik untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Mengurangi Risiko Kerusakan: Deteksi dan perbaikan masalah sebelum menjadi kerusakan besar yang dapat mengakibatkan downtime dan biaya perbaikan tinggi.
Jasa Inspeksi K3 PJK3 Riksa Uji PT. Cipta Mas Jaya Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Mobile Crane
Jasa Inspeksi K3 PJK3 Riksa Uji PT. Cipta Mas Jaya Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Mobile Crane

Prosedur Riksa Uji

Proses riksa uji mobil crane mencakup beberapa langkah penting:

  • Pemeriksaan Visual: Melakukan inspeksi visual terhadap kondisi umum crane, termasuk kerangka, boom, lengan, dan komponen utama. Pemeriksaan ini juga melibatkan pencarian kerusakan pada selang hidrolik, kabel, dan bagian lainnya.
  • Pengujian Sistem Hidrolik: Memeriksa sistem hidrolik untuk memastikan tidak ada kebocoran dan semua komponen berfungsi dengan baik. Ini termasuk pemeriksaan cairan hidrolik, pompa, dan silinder.
  • Pemeriksaan Sistem Elektronik: Memeriksa semua sistem kontrol elektronik, termasuk sensor, alarm, dan perangkat pengaman. Sistem kontrol harus berfungsi dengan benar untuk memastikan operasi yang aman dan efisien.
  • Uji Beban: Mengoperasikan crane dengan beban uji untuk memastikan bahwa crane dapat mengangkat beban sesuai dengan kapasitas yang ditentukan. Uji ini juga melibatkan pemeriksaan stabilitas crane saat mengangkat beban maksimum.
  • Pemeriksaan Sistem Rem dan Pengaman: Memastikan bahwa sistem rem berfungsi dengan baik dan memeriksa sistem pengaman seperti alarm dan katup pelepas tekanan untuk mencegah kecelakaan.

Riksa Uji oleh PJK3

PJK3 Riksa Uji (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Riksa Uji) berperan penting dalam proses riksa uji mobil crane, PJK3 Riksa Uji adalah badan yang terakreditasi untuk melakukan inspeksi dan sertifikasi alat berat.

Dalam riksa uji oleh PJK3 Riksa Uji, proses meliputi:

  • Pemeriksaan Keselamatan: Memastikan bahwa semua sistem keselamatan, termasuk alarm dan sistem pemadam kebakaran, berfungsi dengan baik. Ini juga mencakup pemeriksaan sistem pengaman operator untuk mengurangi risiko kecelakaan.
  • Pemeriksaan Kesesuaian: Memastikan bahwa crane memenuhi spesifikasi pabrik dan regulasi industri. PJK3 memverifikasi sertifikasi dan dokumentasi teknis untuk memastikan bahwa crane sesuai dengan standar yang ditetapkan.
  • Dokumentasi dan Sertifikasi: Menyusun laporan lengkap mengenai hasil riksa uji, termasuk temuan, rekomendasi perbaikan, dan sertifikasi yang menunjukkan bahwa crane telah memenuhi semua persyaratan keselamatan dan operasional.

Manfaat Riksa Uji

Melakukan riksa uji mobil crane secara berkala menawarkan berbagai manfaat, termasuk:

  • Peningkatan Keandalan: Riksa uji membantu mendeteksi dan memperbaiki masalah sebelum menjadi kerusakan besar, sehingga meningkatkan keandalan crane dan mengurangi kemungkinan kegagalan mendadak.
  • Efisiensi Operasional: Crane yang diperiksa dan dirawat dengan baik beroperasi lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar dan meningkatkan performa.
  • Penghematan Biaya: Dengan mendeteksi masalah lebih awal, perusahaan dapat menghindari biaya perbaikan besar dan memperpanjang umur crane.
  • Kepatuhan Terhadap Regulasi: Memastikan bahwa crane mematuhi semua peraturan keselamatan yang berlaku, menghindari denda dan sanksi dari badan regulasi.
  • Peningkatan Keselamatan: Memastikan bahwa semua sistem keselamatan berfungsi dengan baik, mengurangi risiko kecelakaan kerja.

E. Kesimpulan

Riksa uji mobil crane adalah aspek penting dalam memastikan alat berat ini beroperasi dengan aman dan efisien. Dengan melakukan inspeksi harian, berkala, menyeluruh, dan memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan, perusahaan dapat meminimalkan risiko kerusakan dan kecelakaan, serta memastikan bahwa crane berfungsi dengan optimal. Peran PJK3 dalam memastikan kepatuhan terhadap regulasi juga tidak kalah penting, guna menjaga standar keselamatan dan kualitas dalam operasional mobil crane.

Riksa Uji Mobil Crane
Scroll to top